Dengan dasar penelitian, pengamatan dan cerita-cerita dari tua-tua adat
dusun Ujanmas dengan adanya benda-benda bersejarah peninggalan nenek
moyang Ujanmas seperti piring yang bertuliskan tentang barang-barang
peninggalan dusun yang masih tersimpan di LUNJUK Karang Belimbing/Karang
Dalam peninggalan Puyang Imam Purba seperti Kitab Suci Al Quran,
keris,tombak, meriam. Piring tersebut bertuliskan huruf ulu ( Sansekerta
).
Buku peninggalan Puyang Bang Benguk yang ditulis oleh Puyang Setia dan Puyang Kumbang, buku itu disebut BEBUE/piagam batas dusun/wilayah dusun Ujanmas yang ditulis dikulit kayu kahas dan bertinta getah kayu jadam. Pada tulisan BEBUE awal tulisannya bertuliskan Bissmillahirrahmanirrahim yang menandakan bahwa warga masyarakat Ujanmas sudah memeluk agama Islam, bebue ini ditulis sekitar tahun 1786 Masehi. Ini diperoleh dari kupilan yang ada dikantor Marga Tambelang Ujanmas. Setelah dibentuk sistem pemerintahan Marga maka piagam ini menjadi asal usul batas wilayah Marga Tambelang Ujanmas.
Dan masih ada lagi seperti Nampan Kuningan yang bertuliskan tentang keturunan dan silsilahnya serta inventaris dusun masih berada di museum dijakarta, juga sebentuk cincin bermata biru tidak diketahui keberadaannya.
Dusun ini berasal dari sekitar muara sungai Ujanmas yang letak aslinya tidak jauh dari dusun CUHUH/MUTUNG letak dusun Cuhuh ini tidak jauh dari Hulu Tulung Sungai Ujanmas yaitu di Pematang Tapak. Di Pematang Tapak ini ada tiga buah sungai yang berhulu tulung disana, yang berhulu tulung disebelah hulu adalah sungai Itam sedangkan yang berhulu tulung sebelah Ilil adalah sungai Luar, yang berhulu tulung di tengah pematang tapak adalah sungai Ujanmas yang bermuara ke sungai Ujanmas.
Sungai ini dinamakan sungai Ujanmas karena suatu ketika anak Puyang Kimas yang bernama Putri Lentui Sedang mandi di muara sungai tersebut dan berkeramas ( Berlangir ) rambut. Sewaktu mandi itulah terjadi hujan gerimis dan MUNDAM ( Baskom Kuningan ) yang berisi langiran air jeruk dan pandan kejatuhan lancung emas gelang kaki dan nama sungai tersebut dinamakan sungai Ujanmas yang terletak di dusun Cuhuh.
Lancung emas gelang kaki ini sampai sekarang tidak diketahui siapa yang menyimpannya dan dimana keberandaannya seperti juga cincin bermata biru. Putri Lentui ini bersuami dengan Dunul anak Puyang Setia. Dusun Ujanmas asal usulnya semula terdiri dari beberapa dusun yang terpisah dan berjauhan satu sama lainnya.
Pemerintahan, Adat istiadat dan Budaya Ujanmas
Dengan kedatangan Puyang Purnawan Jaga Lenggang gelar Puyang Bang Benguk karena dari Puyang lainnya yang ada pada waktu itu Puyang Bang Benguk lah yang paling Benguk ( Gemuk ).
Kedatangan Puyang Bang Benguk dari Jawa Timur, ia membawa tata cara kehidupan dan budaya dapat ditumbuh kembangkan ditempat ia menetap di Talang Tinggi dan sekitarnya. Puyang Bang Benguk mengundang seluruh kelompok-kelompok kepuyangan yang ada disekitar dusun talang tinggi.
Pada pertemuan ini dapat diambil kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut :
1. Guna memelihara rasa keamanan warga dari gangguan luar, baik keamanan, membina kerukunan warga semua dusun yang berdekatan disatukan menjadi satu dusun, yaitu dusun Ujanmas yang letak dusunnya terletak didusun/desa Ujanmas sekarang ini.
2. Untuk memelihara ketertiban dan kerukunan warga serta keterpaduan oleh Puyang Bang Benguk membagi tugas kapada kelompok masing-masing puyang yang ada.
3. Untuk wilayah dusun Puyang Bang Benguk menugaskan Puyang Setia dan Puyang Kumbang pembagian tugas ini seperti :
3.1 Puyang Bang Benguk menjadi Kepala yang bersifat Pemerintahan dan Ketertiban secara umum.
3.2 Puyang Kimas mengatur dan mengurusi hal Hukum dan Adat Istiadat ia dibantu Puyang Panang Semarang.
3.3 Puyang Imam Purba mengepalai urusan Agama dibantu oleh Puyang Makdum.
3.4 Puyang Ki Agung mengurusi dan mengepalai urusan pemerintahan dan ketertiban yang dibantu oleh Puyang Radin.
4. Untuk penentuan dan penetapan wilayah dusun Puyang Bang Benguk menugaskan Puyang Setia dan Puyang Kumbang.
Pada tahun 1830 oleh pemerintahan yang berkuasa pada waktu itu yaitu pemerintah Kolonial Belanda, dusun Ujanmas dijadikan bentuk pemerintahan Marga. Dusun yang tergabung dalam satu marga bernama Marga Tambelang Ujanmas dengan ibu kota masrga adalah Dusun Ujanmas. Adapun dusun yang tergabung adalah dusun Ujanmas, dusun Guci dan dusun Pinang Belarik.
Kepala Pemerintahan marga disebut Pasirah/Depati, depati ini dipilih langsung oleh rakyat dalam marga tersebut, dusun yang termasuk dalam marga Tambelang Ujanmas dikepalai seorang Kerio, Kerio ini juga dipilih oleh rakyat secara langsung. Bagi dusun yang menjadi ibu kota marga kepala dusunnya dikepalai oleh seorang Pembarap, yang dipilih langsung oleh rakyat yang sewaktu-waktu dapat mewakili Pasirah/Depati.
Pembarap dan Kerio kedudukannya setingkat, dengan terbitnya PP No 05 tahun 1974 maka pada tahun 1983 hapusnya sistem pemerintahan Marga Tambelang Ujanmas 4 dusun yang selama ini bergabung dalam 1 marga, diubah statusnya menjadi desa yang berdiri sendiri yaitu desa Ujanmas Lama, desa Guci, Desa Pinang Belarik dan desa Ujanmas Baru.
Sebagai Pasirah dan Pembarap Terakhir adalah Pasirah Majinal dan Pembarap A. Cili. Adapun pasirah yang pernah menjabat adalah sebagai berikut :
1. Depati Jelanti dari kampung Lebi
2. Depati Lengge Dai dari kampung Karang Belimbing
3. Depati Macan Lawang dari kampung Ruguk Depati
4. Depati Beradin dari Ruguk Gedi
5. Depati H. Desamat dari kampung Lebi
6. Depati Penijat dari Talang Tinggi
7. Depati Ratu Mendayu dari Talang Tinggi
8. Depati Bayib ( H. Burlian ) dari Karang Belimbing
9. Depati Pangeran Wanasir dari Karang Belimbing
10. Depati H.M. Zahri dari Karang Belimbing
11. Depati H.A. Basri dari Karang Belimbing
12. Depati M. Lani Ratu Pelangi dari Kampung Lebi
13. Depati A. Aziz dari dusun Pinang Belarik
14. Depati Manusik dari Ruguk Raje
15. Depati M. Jinal dari Ruguk Depati
Pembarap diketahui sejak 1940 :
1. Pembarap Maskapi
2. Pembarap M. Lani yang terpilih menjadi Depati tahun 1952
3. Pembarap Yaili
4. Pembarap Umar
5. Pembarap Amancik
6. Pembarap Sehadan
7. Pembarap Abd. Syarif
8. Pembarap Ahmad Cili
Setelah pemerintahan dihapus menjadi desa Ujanmas Lama, sejak tahun 1983 dipimpin oleh Kepala desa yang dipilih langsung oleh rakyat adalah sebagai berikut :
1. Mansyur Sani
2. Asman Husin
3. Lukman Hakim
4. Isman Husin
5. Willian Husin
Demikianlah sejarah singkat desa Ujanmas Lama ini kami susun dan kami mintakan penyempurnaannya dan kepada pihak yang sudah membantu kami dalam penyusunan ini, kami ucapkan terima kasih.
Buku peninggalan Puyang Bang Benguk yang ditulis oleh Puyang Setia dan Puyang Kumbang, buku itu disebut BEBUE/piagam batas dusun/wilayah dusun Ujanmas yang ditulis dikulit kayu kahas dan bertinta getah kayu jadam. Pada tulisan BEBUE awal tulisannya bertuliskan Bissmillahirrahmanirrahim yang menandakan bahwa warga masyarakat Ujanmas sudah memeluk agama Islam, bebue ini ditulis sekitar tahun 1786 Masehi. Ini diperoleh dari kupilan yang ada dikantor Marga Tambelang Ujanmas. Setelah dibentuk sistem pemerintahan Marga maka piagam ini menjadi asal usul batas wilayah Marga Tambelang Ujanmas.
Dan masih ada lagi seperti Nampan Kuningan yang bertuliskan tentang keturunan dan silsilahnya serta inventaris dusun masih berada di museum dijakarta, juga sebentuk cincin bermata biru tidak diketahui keberadaannya.
Asal-usul dusun Ujanmas
Dusun ini berasal dari sekitar muara sungai Ujanmas yang letak aslinya tidak jauh dari dusun CUHUH/MUTUNG letak dusun Cuhuh ini tidak jauh dari Hulu Tulung Sungai Ujanmas yaitu di Pematang Tapak. Di Pematang Tapak ini ada tiga buah sungai yang berhulu tulung disana, yang berhulu tulung disebelah hulu adalah sungai Itam sedangkan yang berhulu tulung sebelah Ilil adalah sungai Luar, yang berhulu tulung di tengah pematang tapak adalah sungai Ujanmas yang bermuara ke sungai Ujanmas.
Sungai ini dinamakan sungai Ujanmas karena suatu ketika anak Puyang Kimas yang bernama Putri Lentui Sedang mandi di muara sungai tersebut dan berkeramas ( Berlangir ) rambut. Sewaktu mandi itulah terjadi hujan gerimis dan MUNDAM ( Baskom Kuningan ) yang berisi langiran air jeruk dan pandan kejatuhan lancung emas gelang kaki dan nama sungai tersebut dinamakan sungai Ujanmas yang terletak di dusun Cuhuh.
Lancung emas gelang kaki ini sampai sekarang tidak diketahui siapa yang menyimpannya dan dimana keberandaannya seperti juga cincin bermata biru. Putri Lentui ini bersuami dengan Dunul anak Puyang Setia. Dusun Ujanmas asal usulnya semula terdiri dari beberapa dusun yang terpisah dan berjauhan satu sama lainnya.
- Dusun Talang Tinggi, yang letaknya di dusun 1 Ujanmas Lama sekarang ini.
- Dusun Cuhuh/mutung.(Terletak diseberang dusun, bekas dusun ini masih terdapat kuburan-kuburan tua dan kuburan kepuyangan seperti kuburan Puyang Kimas dan sekarang menjadi kebun warga)
- Dusun Talang Nyiur terletak di seberang dusun sebelah hilir.
- Dusun Remantai terletak di dusun yang berbentuk tanjungan.
- Dusun Karang Belimbing/Karang Dalam (Terletak di dusun 5/6 sekarang ini, disini juga terdapat tempat peyimpanan benda-benda bersejarah yang disebut lunjuk peninggalan Puyang Imam Purba.)
- Dusun Ruguk Raje dan Ruguk Depati, terletak di dusun 8/9 sekarang ini.
- Puyang Radin
- Puyang Kimas
- Puyang Ki Agung
- Puyang Imam Purba
- Puyang Panang Semarang
- Puyang Remindang
Pemerintahan, Adat istiadat dan Budaya Ujanmas
Dengan kedatangan Puyang Purnawan Jaga Lenggang gelar Puyang Bang Benguk karena dari Puyang lainnya yang ada pada waktu itu Puyang Bang Benguk lah yang paling Benguk ( Gemuk ).
Kedatangan Puyang Bang Benguk dari Jawa Timur, ia membawa tata cara kehidupan dan budaya dapat ditumbuh kembangkan ditempat ia menetap di Talang Tinggi dan sekitarnya. Puyang Bang Benguk mengundang seluruh kelompok-kelompok kepuyangan yang ada disekitar dusun talang tinggi.
Pada pertemuan ini dapat diambil kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut :
1. Guna memelihara rasa keamanan warga dari gangguan luar, baik keamanan, membina kerukunan warga semua dusun yang berdekatan disatukan menjadi satu dusun, yaitu dusun Ujanmas yang letak dusunnya terletak didusun/desa Ujanmas sekarang ini.
2. Untuk memelihara ketertiban dan kerukunan warga serta keterpaduan oleh Puyang Bang Benguk membagi tugas kapada kelompok masing-masing puyang yang ada.
3. Untuk wilayah dusun Puyang Bang Benguk menugaskan Puyang Setia dan Puyang Kumbang pembagian tugas ini seperti :
3.1 Puyang Bang Benguk menjadi Kepala yang bersifat Pemerintahan dan Ketertiban secara umum.
3.2 Puyang Kimas mengatur dan mengurusi hal Hukum dan Adat Istiadat ia dibantu Puyang Panang Semarang.
3.3 Puyang Imam Purba mengepalai urusan Agama dibantu oleh Puyang Makdum.
3.4 Puyang Ki Agung mengurusi dan mengepalai urusan pemerintahan dan ketertiban yang dibantu oleh Puyang Radin.
4. Untuk penentuan dan penetapan wilayah dusun Puyang Bang Benguk menugaskan Puyang Setia dan Puyang Kumbang.
Pemerintahan dan Status Kepemerintahan
Pada tahun 1830 oleh pemerintahan yang berkuasa pada waktu itu yaitu pemerintah Kolonial Belanda, dusun Ujanmas dijadikan bentuk pemerintahan Marga. Dusun yang tergabung dalam satu marga bernama Marga Tambelang Ujanmas dengan ibu kota masrga adalah Dusun Ujanmas. Adapun dusun yang tergabung adalah dusun Ujanmas, dusun Guci dan dusun Pinang Belarik.
Kepala Pemerintahan marga disebut Pasirah/Depati, depati ini dipilih langsung oleh rakyat dalam marga tersebut, dusun yang termasuk dalam marga Tambelang Ujanmas dikepalai seorang Kerio, Kerio ini juga dipilih oleh rakyat secara langsung. Bagi dusun yang menjadi ibu kota marga kepala dusunnya dikepalai oleh seorang Pembarap, yang dipilih langsung oleh rakyat yang sewaktu-waktu dapat mewakili Pasirah/Depati.
Pembarap dan Kerio kedudukannya setingkat, dengan terbitnya PP No 05 tahun 1974 maka pada tahun 1983 hapusnya sistem pemerintahan Marga Tambelang Ujanmas 4 dusun yang selama ini bergabung dalam 1 marga, diubah statusnya menjadi desa yang berdiri sendiri yaitu desa Ujanmas Lama, desa Guci, Desa Pinang Belarik dan desa Ujanmas Baru.
Sebagai Pasirah dan Pembarap Terakhir adalah Pasirah Majinal dan Pembarap A. Cili. Adapun pasirah yang pernah menjabat adalah sebagai berikut :
1. Depati Jelanti dari kampung Lebi
2. Depati Lengge Dai dari kampung Karang Belimbing
3. Depati Macan Lawang dari kampung Ruguk Depati
4. Depati Beradin dari Ruguk Gedi
5. Depati H. Desamat dari kampung Lebi
6. Depati Penijat dari Talang Tinggi
7. Depati Ratu Mendayu dari Talang Tinggi
8. Depati Bayib ( H. Burlian ) dari Karang Belimbing
9. Depati Pangeran Wanasir dari Karang Belimbing
10. Depati H.M. Zahri dari Karang Belimbing
11. Depati H.A. Basri dari Karang Belimbing
12. Depati M. Lani Ratu Pelangi dari Kampung Lebi
13. Depati A. Aziz dari dusun Pinang Belarik
14. Depati Manusik dari Ruguk Raje
15. Depati M. Jinal dari Ruguk Depati
Pembarap diketahui sejak 1940 :
1. Pembarap Maskapi
2. Pembarap M. Lani yang terpilih menjadi Depati tahun 1952
3. Pembarap Yaili
4. Pembarap Umar
5. Pembarap Amancik
6. Pembarap Sehadan
7. Pembarap Abd. Syarif
8. Pembarap Ahmad Cili
Setelah pemerintahan dihapus menjadi desa Ujanmas Lama, sejak tahun 1983 dipimpin oleh Kepala desa yang dipilih langsung oleh rakyat adalah sebagai berikut :
1. Mansyur Sani
2. Asman Husin
3. Lukman Hakim
4. Isman Husin
5. Willian Husin
Demikianlah sejarah singkat desa Ujanmas Lama ini kami susun dan kami mintakan penyempurnaannya dan kepada pihak yang sudah membantu kami dalam penyusunan ini, kami ucapkan terima kasih.
5 comments
Alhamdulillah bisa tau, walaupun mungkin belum sempurna.. Tks writter
Reply:-d :-d :-d
Replylebih baik belum sempurna dari pada belum tau :) :) :) :)
Mohon maaf sebelum nye...
ReplyPembarap yg ke -8 itu syehnanang
Terus baru pembarap yg ke 9- itu ahmad cili
Aku sebagai cucung dari nineng syenanang mohon di ralat atau di ganti
.Rio bin iwan tarmisi
Mohon ditambahkan pembarap syehnanang
ReplyMau tanya tenta pesira 12
Reply