Sejarah Desa Bangunrejo
Kampung Rangkang yang dahulu kala ada seorang Ulama’ besar yang namanya Kyai NUR dengan nama lain Kyai SEJANUR, Pada waktu itu telah mendirikan Langgar ( Mushola ). Yang sekarang Mushola Baitul Huda. Karena banyak santri yang mengaji sehingga ramai sekali kampung Rangkang sebelah selatan maka mendapat julukan ( Jeneng ) Kampung Mijen dan dahulu pernah menjadi pusat pemerintahan Desa Rangkang yang sekarang di lingkungan lapangan Bulu Tangkis Krida Remaja.
Pada zaman penjaajahan Belanda Desa rangkang dan desa Mijen disatukan jadi satu nama Desa Yaitu Desa Rangkang yang terdiri dari dua wilayah dengan sebelah utara Dukuh ( Dusun ) Rangkang dan sebelah selatan dukuh ( Dusun ) Mijen yang pusat pemerintahan di Dukuh Mijen, Namun tidak lama setelah lurah dijabat oleh orang Rangkang Pusat pemerintahan di pindah ke dukuh Rangkang yang lurahnya dijabat oleh seorag Ulama’ yang bernama Kyai Basimin. Dengan Jasa- jasanya disamping menjalankan jalanya roda pemerintahan, Kyai Lurah Basimin mendirikan Masjid yang beratapkan daun Rumbia ( Welet ) yang sekarang Masjid At-Taqwa, yang terletak di RT 01 RW 02.
Seiring perkembangan peradaban Budaya, Pada Kira-kira tahun 1800 Desa Rangkang sudah mulai dikenal Ulama’. Dan para Lurah dari desa lain yang pusat pemerintahan sekarang dilingkungan rumah Bpk Nasikin. Hal ini mengingatkan pengaruh dalam perubahan pemegang tampuk pemerintahan desa Rangkang. Karena Kyai Lurah Basimin melanjutkan menjadi Guru Ngaji dan Imam Masjid nyang sampai sekarang diteruskan oleh para santrinya yang masih melanjutkan perjuanganya.
Pada hari selasa Pahing Tanggal 14 April1954 merupakan Tanggal Tonggak sejarah berdirinya desa Bangunrejo. Yaitu telah dipindah dari nama Rangkang menjadi desa Bangunrejo Pada waktu itu mengadakan kesenian pagelaran Wayang Suluh dengan Ki Dalang Gondo Sutrisno, Diharapkan dipindahnya Desa Rangkang menjadi desa Bangunrejo tata kehidupan kemakmuran rakyat bisa lebih Membaik.